Kemasan HMI siap di edarkan || HMI Tanjungpinang-Bintan



Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Hijau Hitam


"setelah pernah berencana melaporkan kepolisi? kemanakah lagi akan dilaporkan?"
"kalian jangan banyak bicara, nanti aku laporkan ke mahkamah agung."


mumpung masih diperbolehkan, Aku berceletuk dengan penuh kesadaran. kesadaran untuk sekedar memberikan saran dan nasihat (jika diperlukan). saran dan nasihat yang Insya Allah bermanfaat dan membangun. bermanfaat sebagai ingatan dan membangun kembali kesadaran.

Sudah melewati batas kewajaran bagi ku untuk menerima dengan ikhlas dan ridho dengan skenario ini. HMI cabang Tanjungpinang-Bintan begitu antusias untuk mempertahankan kekuatannya yang jelas-jelas sudah rapuh. berbagai cara dilakukan walaupun harus "membayar" kesepakatan dan "menjual" kepercayaan kader-kadernya demi memperkuat dahan-dahan yang sudah berlumut dan rapuh. adakah yang mau bergelantungan pada dahan yang rapuh ? anda kah itu kadernya? harusnya melahirkan dahan-dahan yang baru.

"aku ketika berbicara hukum seakan-akan paling benar dan konstitutioner. padahal aku tidak tahu bahwa untuk menjadi benar ada hukum-hukum yang harus dipelajari". hingga terkadang menulis saja aku masih slaah."

dengan bebesar hati mungkin akan ada yang memulai tunas baru HMI di sekawasan Tanjungpinang dan Bintan dengan pupuk pengkaderan yang sehat dan produktif. dengan memulai pengkaderan terhadap kader-kader yang terjebak dengan cerita omong kosong dan tipu daya serta rekayasa oleh senior-seniornya.

sebahagian orang tidaklah takut turun harga diri dan kewibaan mereka ketika berani mengakui kesalahan dan kekeliruan. apalagi kekeliruan dan kesalahan dalam mengemban amanah. nasihat bukan lagi datang tapi dijemput untuk membenah diri. tetapi tidak kepada generasi cabang tahun ini... ehhh bukan tahun ini, maksudnya generasi 2019 yang lalu  cuma baru mau melaksanakan pelantikannya tahun ini. di tahun 2021.sebenarnya sudah tampak nyata putusnya generasi cabang itu, namun mereka terus gentayangan secara ghoib. menunjukkan dengan sangat ambisius bahwa mereka masih ada.

jailangkung biarpun sering datang tanpa dijemput dan pulang tanpa diantar, namun dari sejak lahirnya jailangkung hingga saat ini masih terus berpegang teguh pada prinsipnya tersebut. setidaknya jailangukung memiliki prinsip dalam hidupnya.

"akhir-akhir ini aku sering meningkatkan gaya diri dari pada meningkatkan kualiatas diri. jiwa kepeloporan terus mudnru padahal perkaderan terus diusahakan untuk dijalankan".

Generasi cabang saat ini bak wajah pemerintahan Indonesia yang ketika di berikan kritikan dan di sejalankan dengan sedikit aksi-aksi, sering merasa ketar ketir. Mereka tidak berbicara secara langsung dan terbuka, ya itu dimaklumkan karena memang kurang pandai dalam praktek mobilisasi, konsolidasi dan diplomasi, hanya bermodalkan retorika dan gaya. itu terbukti dengan beberapa kali kejadian di saat aksi permohonan tuntutan PK dari beberapa kader komisariat beberapa bulan yang lalu. mungkin karena merasa lelah dan tidak sanggup untuk melobi-lobi  "kader pembangkang" itu dan mungkin juga tidak lagi ada uang untuk bayar suguhan kopi di warkop tempat terjadinya lobi-lobi dan tarik menarik perhatian, wajah kesedihan untuk dimaklumkan, sampai memilih jalan untuk mendatangi alumni. dan pada akhirnya alumni yang dianggap besar dan dianggap kuatlah (anggap saja begitu) yang dijadikan tameng terdepan dalam mengahadapi sekelas kader komisariat. mental terganti dengan mentel. 

"aku mengemis sambil menangis"
"aku bergumam sampai terdemam-deman"
"demi harga diri dan demi eksistensi"

ada apa ini dengan kejiwaan HMI Tanjungpinang-Bintan? apakah ada saraf yang tidak lagi berfungsi dengan normal? aliran darah pengkaderan yang tidak lagi mengalir baik sampai kejantungnya ? sehingga harus mengoptimalkan diri dengan meminjam saraf dan darah pihak lain yang lebih sehat dan segar ? untuk berebutan rezeki yang sudah dipatok ayam, akhirnya singa yang disuruh berkelahi dengan ayam. alamakkk....hancur sudah. ini ganguan Psiokolog atau Psigoblok?

Tidak lama setelah celetukan ini di baca banyak kader, nanti akan ketahuan tu yang risih dengan celoteh ini. ditelfon, dipanggil, dichat, didudukkan, ditinggikan lalu dijatuhkan. (pola berlawanan didalam HMI)

"panggung ku sudah roboh. semntara kita perbaiki dulu ya...aku tidak mau memaksakan diri naik keatas panggungg yang roboh, karena tampaknya juga jelek.biarpun aku tampil dengan gagah dan berbicara dengan kata-kata bijak, namun dibelakang sana ada yang menertawakan ku."

diminta kepada kader komisariat untuk selalu memaklumkan keterlambatan itu karena berbagai alasan tipu daya kepnegurusannya. namun anehnya itu berlaku sejak kritikan tuntutan PK itu sudah dilayangkan. mengapa tidak dari awal saja menjalin komunikasi dan berkoordinasi dengan komisairat?  yang sebelumnya dianggap lemah dan turut manut, kini sudah menunjukkan identitas dirinya.

engkau tidak harus berkata "iya" ketika menyetujui sesuatu hal. dengan menganggukkan kepala saja, lawan bicara mu sudah mengerti. artinya, ada banyak cara untuk memulai menjaga nilai-nilai kebaikan itu. tidak terus-terussan meminta dimaklumkan dan meminta dikasihani tanpa memaklumkan dan mengasihani kondisi yang engkau anggap sebagai lawan. engkau tidak harus berkata "aku marah" ketika ingin menyampaikan emosi itu, engkau bisa memilih dengan cara mengentakkan meja jika, memerahkan muka, dan menatap sadis sinis kepada yang engkau anggap lawan. 

"aku mendesain cover ku sebaik mungkin dan semenarik mungkin. minimal orang tertarik ketika melihat, walaupun tidak sebaik dan semenarik isi diri ku"

ada apalagi dengan celetukan ini sampai engkau merasa kesal? merasa dirugikan jabatan mu ? ku rasa tidak. takut? kurasa juga tidak, karena menurut ku kalian sangat pemberani. berani mengambil resiko dengan menentang norma pengkaderan di HMI. palingan cuma seidkit berifikir apa yang harus dilakukan kedepannya sebagai antisipasi takut terulang lagi dituntut kader-kader komisariatnya sendiri ayng berusaha enggan mengakuinya ats terpilih kemarin. namun lagi-lagi, uapaya kasihan mengasihani terus dilayangkan demi jabtaan dan pemakluman. untung saja bukan pemakzulan. dan siapa lagi yang harus dijadikan bekingan? 'ntah lah. hanya lingkarannya yang tahu. maha benar dan besar dengan lingkarannya. yang jelas ada kesepakatan politik besar yang dilakukan HMI Tanjungpinang-Bintan. sehingga tidak heran jika dalam kepengurusan HMI, terkadang rela menjerumuskan anggotanya pengurusnya untuk rangkap jabatan. itu dilakukan dan diminta tanpa ada rasa bersalah demi keselamatan hidup. yaaaa ibaratnya tak apalah mencuri asalkan dapat makan.

sebagai anggota biasa tanpa jabatan strategis dikomisariat dan tanpa suara penuh, celoteh ini sebagai tanda. tanda-tanda kebesaran. barang kali kebesaran omongan. iyahhhh...itu benar tanpa mengurangi sedikitpun ragu. jika harus menunggu suara kedaulatan, itu hanya berlaku di kongres saja. Tidak merasa diri ku paling benar, namun tidak salah jika aku juga merasa tidak ada salah. karena  Benar dan Tidak salah itu berbeda, sama halnya dengan pelanggaran HAM dengan Pelanggaran HAM itu berbeda (kata mahfud MD).

"aku telah berhasil megajak sebagian kader-kader untuk masuk ke "pembingkaian" yang aku buat.minimal mereka prihatin dengan "fitnah" yang di lontarkan untuk ku".
hanya spongebob lah yang tahu.

karena tidak mau mengotori pengkaderan HMI cabang Tanjungpinang-Bintan, maka dengan ini diucapkan selamat pelantikan bagi pengurus HMI cabang Tanjungpianang-Bintan Periode 2019-2021.  Semoga dan mudah-mudahan harapan kalian untuk dapat menjalankan kepengurusan cabang ini selama satu periode dapat benar-benar tercapai.

kami yang belum bisa merubah keadaan , saat ini sangat mengharapkan perubahan.

Mengucapkan salam pembuka tanpa salam penutup.

Yakin Usaha Sampai

Post a Comment

budayakan membaca hingga selesai dan tuntas. Diharapkan untuk memberikan komentar berupa pendapat, sanggahan, saran, dan nasihat dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan beradab agar tidak salah paham serta multi tafsir. Terimakasih sudah mengunjungi blog kami.

Previous Post Next Post