Buku aliran Kiri berbahaya?!


Aku bagian kiri, kamu bagian kanan
Kita harus saling melengkapi

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu'alaikum Warah Matullahi Wabarakatuh

Buku merupakan salah satu dari sekian banyak sumber informasi, ilmu, pengetahuan, ilmiah/non-ilmiah, yang dapat diajadikan sebagai dasar untuk pengelolahan dan pengembangan pola pikir bagi pembacanya. sebagai suatu bentuk cipta karya, buku menjadi pilihan terbaik bagi penulisnya untuk memberikan dan menafsirkan suatu tulisan  alam yang ditujukan kepada lingkungan masyarakat  pada umumnya, dan kepada dunia pendidikan khususnya.

Sebelumnya, tulisan yang di tuangkan oleh manusia-manusia kedalam kertas lalu disatukan dan dijadikan sebagai sebuah "kitab", sebatas pengetahuan agama, budaya, pendidikan dan lain sebagainya yang bersifat "memberikan pelajaran/pengetahuan" tambahan kepada pembacanya. Selain itu juga, buku dijadikan sebagai lapak alternatif yang tepat ntuk mempetahankan ilmu serta pengetahuan yang dimiliki oleh pemikir dan penulisnya yang harus diketahui oleh masyarakat.

Semakin kesini, jenis pola pikir yang dituangkan didalam buku  oleh pemikir dan penulisnya semakin beragam sesuai perkembangan kehiduoan masyarakat dan bangsa, seperti pengecaman sosial, politik, ekonomi, esktreem keagaamaan dan budaya yang bagi sebagian orang dianggap sebagai "aliran kiri". Alasannya karena buku-buku tersebut dapat merusak pola pikir dan kehidupan serta pandangan masyarakagt terhadap tema yang diangkat dan dikupas oleh pemikir/penulisnya kepada kehidupan sosial, agama, budaya, ekonomi, politik, pergerakan masyarakat, sampai kepada pemerintah.

Padahal, adanya "aliran" buku kiri tersebut untuk membuka lebih luas lagi pemikiran-pemikiran bagi pembacanya agar tidak menganalisa dan menarik kesimpulan pada suatu fenomena/objek dengan satu pilihan saja. "Aliran" kiri ini juga mampu menyeimbangkan dengan sikap fanatisme.

Jika memang ada buku "aliran kiri", lalu buku seperti apakah yang ber-"aliran" kanan? Begitu keraskah buku kiri ini hingga terus dilakukan usaha  oleh pemerintah untuk pemusnahan bak "buronan" kasus berat tak bisa diampun lagi yang melanggar hukum yang ada di di negara kita ini.

Kami tidak membandingkan agama dan "kehidupan" buku dimasyarakat. Namun jika kitab suci, pendapat para tokoh agama, ulama, fatwa dan lain sebagainya dijadikan sebagai pedoman pedoman dan ilmi untuk menjalankan ritual keagamaan, maka Buku adalah juga pedoman bagi kehidupan pembacanya.

Seberapa bahaya kah dan seberapa beratkah najis pada buku "aliran" kiri hingga harus dijauhkan dari  lingkungan masyarakat. Sejauh ini, ada beberapa bahaya yang disinyalir akibat membaca buku "aliran" kiri, seperti turunnya massa kejalan yang sebagian dianggap sebagai pemberontak, sudah mulai berkembang pemikiran masyarakat dan beran untuk meng-evaluasi pemerintah, pengembangan dan adobsi pola pikir dunia barat serta lainnya yang sudah ada di Indonesia.

Benarkah pergerakan masyarakat hari ini akibat dari membaca dan mengimplementasikan buku "aliran" kiri? Kalau demikian kebenarannya, berarti yang salah bukanlah masyarakat hari ini, melainkan Penulisnya. Pemikir dan Penulisnyalah yang sebenarnya pelaku pemberontak negara, pelaku yang menyebarkan "virus" dan "najis" dipikiran masyarakat, merekalah otaknya dibalik semua ini. Bagaimana sepakat?

Mari kita lihat para penulis buku "aliran" kiri diantaranya ada Tan Malaka, Soe Hok Gie, Pramoedya Ananta Toer, Joebaar Ajoeb, Bambang S. Widjanarko, Wimanjaya K. Liotohe, Manai Sophiaan, Oei Tjoe Tat, dan masih banyak lahi bukunyang lainnha termasuk salah satunya ialah buku Presiden republik Indonesia pertama yaitu Soekarno. Siapakah mereka? Mereka adalah TOKOH BANGSA. Benarkah Preseiden Soekarno salah dari pelaku penyebaran virus pemberontak kepada masyarakat?

Kalau memang benar demikian, negara perlu melakukan "Pemutihan" daftar tokoh-tokoh pembangkit Bangsa. Budayawan, keagamaan, sosial, pahlawan dan tokoh-tokoh lain yang pemikirannya dianggap kiri dan berkembang hingga hari ini. Karena dulunya bangsa ini berkembang dikarenakan oemimiran tokoh-tokoh tersebut. Negara ini selamat dari penjajahan sosial dan jajahan pola pikir barat karena tokoh-tokoh tersebut. Jadi, sat ini kita yang "terbalik" dengan semua sejarah yang sudah ada.


Mereka para pembaca buku kiri bukanlah PENJAJAH. Secara tersirat Inikah tuduhan (penjajah) kepada para pembaca buku kiri oleh pemerintahnya sendiri?


Berdasarkan fenomena yang berkembang hari ini terhadap buku "aliran" kiri, berarti Benar bahwa Soekarno dan beberapa tokoh politik, sosial, agama, ekonomi, budaya yang pada zamannya menjadi kebanggan pemerintah Indonesia adalah pemberontak dan perusak pikiran masyarakat yang secara tidak langsung kami anggap ini adalah Tuduhan Dari Pemerintah hari ini.
Aliran kiri bukanlah aliran sesat. Aliran sesat membalikkan fakta, meragukan pembacanya dari fakta yang sebelumnya ia yakini lalu membuat pembacanya berfikir dan bersikap yang tidak sesuai dengan norma yang seharusnya dan/atau berlaku. Sedangkan aliran kiri membongkar suatu fakta yang selama ini berkembang di lingkungan masyarakat dengan mengajak, mengarahkan, dan membimbing pembacanya agar berfikir realitas dan ilmiah dari fakta yang selama ini terdoktrin kemasyarakat dengan menganalisa sesuai kemampun,  bukan malah membantah. 

Sehingga kami analogikan dengan anggapan buku kiri,buku kanan adalah mazhab. Hanya yang fanatik dan tidak mau mengembangkan mazhabnya, lalu kenganggab mazhab orang lain itu salah dan sesat. Padahal, kedua hal tersebut ada untuk menyeimbangkan akurasi pergerakan dan pola pikir masyarakat  sebagai bagian dari tubuh bangsa ini.

Jika dipotong tangan kiri, maka tinggallah tangan kanan sendirian.tubuh tidak akan seimbang  berjalan, berlari seperti sedia kala. Jika yang digunakan hanya tangan kanan/tangan kiri untuk melakukan sesuatu, maka tubuh akan tampak tidak normal karena akan ada pertumbuhan otot secara sepihak.

Kami berbicara tentang sebuah keseharusan, bukankah indonesia negara penguatan hukum? Dari ujung rambut sampai ujung kaki diatur dan dipoles sedemikian rupa agar kehidupan bermasyarakat dan bernegara bisa teratur. Maka harusnya, perlu dilakukan analisa serta penelitian dan penelurusan terhadap orang-orang yang membaca buku kiri tersebut menjadi anarkis, menjadi marksis, menjadi komunis, menjadi liberalis, dan lainnya.


Contoh salah satunya Tidak banyak kita temukan ada buku kiri tentang "kapitalis". Tapi lihatlah prakatek penguasa yang berlaku hari ini. Lalu siapa sebenarnya yang "kiri" ? Dan siapa yang sebenarnya takut? Lalu sebenarnya yang mau diselamatkan itu buku aliran kanan, aliran tengah,  atau aliran pemerintah?


Jika 75% saja akumulasi dari penelitian dan analisa data serta bukti penelitian ilmiah bahwa pembaca buku kiri adalah bahaya, anarkis, liberal, komunis dan tuduhan lainnya sesuai dengan bukti yang bisa dibuktikan keberannya, silahkan pemerintah hapus dan musnahkan buku "aliran" kiri tersebut. Kami dengan senang hati akan iku membantu."kita  memang dituntut untuk cerdas, tetapi jangan lupa juga untuk cerdik" (pesan emak saya)


17 mey ditetapkan sebagai hari buku nasional. Semua jenis buku. Buku anak, buku dewasa, buku budaya, buku politik, buku pendidikan hingga buku panduan masak. Jadi, kalau buku kiri dimusnahkan, makan ganti 17 mey menjadi "Hari Buku Kanan Nasional" Atau "hari pemusnahan buku kiri nasional." Dan barang kali pemerintah harus mencabut uu pers dan uu bebas berpendapat.

Terus berkembanglah buku -buku Indonesia seiring berkembangnya pemikiran masyarakat dan bangsa.


Jangan-jangan, tulisan ini pun akan dianggap kiri. Dan akan dirazia.Aamiiin.
-Salam Kopi Belete-

Billahitaifiq Wal Hidayah
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh




"Aku bukan kiri ataupun kanan.aku adalah buku dan tetaplah buku.
Kiri ataupun kanan, hanya gelar yang kalian sematkan
Itu karena kalian sulit untuk menafsirkan dan enggan hidup berdampingan dengan ku"

_Pesan Emak_

Post a Comment

budayakan membaca hingga selesai dan tuntas. Diharapkan untuk memberikan komentar berupa pendapat, sanggahan, saran, dan nasihat dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan beradab agar tidak salah paham serta multi tafsir. Terimakasih sudah mengunjungi blog kami.

Previous Post Next Post