Bait-bait| ku indahkan ucapan mu, untuk Meng-Indahkan Do'a ku kepada-Mu"



Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

“Hai Saudara ku , 
Pernahkah engkau melihat muslimah yang memakai penutup wajah yang biasa kita kenal dengan cadar ?” “Coba engkau perhatikan ada apa dengan mereka (muslimah) yang bercadar. Mengapa mereka menutupi wajahnya. Apa karena mereka memiliki rupa yang buruk?” “Sungguh, Aku melihat ada sesuatu yang mereka sembunyikan dari orang-orang disekelilingnya.

“Barang kali wajah mereka penuh dengan jerawat yang bernanah sehingga mereka akan malu apabila dilihat orang lain. Atau mungkin wajah mereka cacat ?” “Jika memang benar demikian, siapa yang mau menyentuh hati mereka?” “Aku yakin tidak ada yang mau dengan perempuan yang cacat wajahnya, dna lalu jerawat yang benanah” “Bagaimana bisa aku akan mengasihi perempuan yang tidak bisa menjadi penyempurna untuk ku sedangkan aku laki-laki yang normal, bersih dan tidak ada cacat sedkitpun.”

“Namun aku merasa sedikit ada yang mencurigakan darinya. Soalnya Aku mengenal bagaimana ia dulunya yang hidup berpakaian serba ketat dan seksi serta selalu berpenampilan menarik hingga menonjol lekuk tubuhnya”. “Bahkan aku pernah berboncengan berduaan dengan dia menggunakan sepeda motor ku”. Begitu dekat tubuhnya dibelakang ku seakan tidak ada lagi sela untuk aku dan dia berjarak”. 

“Tetapi semenjak ia mulai menjulurkan hijabnya dan bercadar, jangankan untuk berboncengan dengan ku, memandangkan wajahnya dihadapanku pun saja serasa enggan”. Sebegitu solehah kah ia hingga tidak lagi mau memandang wajah ku dengan nikmat ?. “Apakah tujuannya bercadar jangan-jangan hanya untuk menutupi aib dan pengalaman masa lalunya yang suram dari hadapan para lelaki seperti aku?”. “Sungguh dia orang yang munafik lagi sok alim”

“menutupi Banyaknya dosa gak harus repot seperti itu juga kali. Sampai harus menutupi seluruh jalur tubuhnya dari kepala hingga kaki tertutup bagaikan ninja". “Apakah ada laki-laki yang mau dengan mereka yang seperti itu?”. “Mau makan aja rumitnya minta ampun.Heuh”


“TIDAK ! AKU TIDAK MAU DAN TIDAK AKAN SANGGUP HIDUP BERDAMPINGAN DENGAN PEREMPUAN YANG CACAT DAN ANEH SEPERTI MEREKA”


Masya Allah. Maha Suci Allah Dnegan Segala Kuasa-Nya.
Saudari ku, muslimah sejati Ku Yang Beriman, yang Insya Allah senantiasa di Ridhoi Allah SWT., Lihat dan pandanglah dengan hikmat  Betapa Hinanya celaan yang Baru Saja Engkau Baca Dan Engkau Cermati Itu. Apakah benar demikian posisi engkau dan perilaku mereka yang tidak menyukai penampilan mu yang memutuskan untuk bercadar ?

Wahai saudari ku, muslimah sejati ku yang beriman, ketahuilah bahwasannya mereka tidaklah jahat, mereka tidak pula bodoh,dan tidak juga kejam terhadap mu. mereka hanya belum mampu menempatkan diri mereka sebagai kodrat seorang lai-laki dihadapan mu.Sungguh mereka menafsirkan perilaku engkau yang bercadar hanya melihat dengan kedua bola matanya,  namun tidak dengan qolbu mereka yang mendalam. Sehingga dengan mudah mereka mencela, mencemooh dan menghina mu. 

Aku menyusuri derasnya air sungai yang sedang mengalir dihadapan ku, namun tak kulihat adanya sedkitpun bahaya diantara air sungai itu. Tetapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika aku mendekati dan terjun kedalam sungai yang sedang mengalir deras itu. Niscaya bahaya akan mendekati ku. Karena aku lah yang telah mendekati sumber bahaya bagi ku itu. Lalu salahkah dan merugikah jika aku memilih untuk duduk berdiam diri dipinggir sungai tanpa menikmati dinginnya air sungai itu ? Sebagahagian orang yang berada disekeliling ku dengan ria menikmati pemandian sungai yang sedang mengalir deras, padahal mereka telah melihat adanya bahaya yang akan mengancam nyawa mereka.lalu dari dalam sungai mereka berteriak “Woii …Dasar kau pengecut !.Takut Tenggelam. Cemen kau. HAAA...HAAA...HAAA”.

Saudari ku seiman, Apakah engkau Malu dikatakan pengecut ? Engkau Marah dikatakan munafik ? Kesal diolok-olok Sok Alim dan sok muslimah ? 

Islam memang telah menyampaikan kepada kita ciri-ciri orang yang munafik lagi fasikh. Tetapi janganlah engkau terpuruk dengan keadaan mu, Urusan amar makruf nahi munkar adalah adalah hak progatif Allah SWT. Islam  hanya memberikan petunjuk dan peringatan kepada kita tentang bahaya dari munafik dan fasikh agar kita menjauhi perilaku dan sifat tersebut, tetapi bukanlah berarti kita merasa mampu untuk memberikan “label” kepada orang lain. Karena susungguhnya  itu hanyalah kuasa Allah SWT. Tuhan pemilik dan yang mengusai hati ini.

Saudari ku, muslimah sejati ku yang beriman, Ikut Terjun kesungai yang mengalir deras adalah suatu pilihan, namun memilih berdiam diri untuk tidak ikutan terjun adalah suatu kebijakan.

Sungguh laki-laki memandang hanya dengan dua matanya, satu mata untuk melihat kekurangan orang lain, dan satu matanya lagi untuk menafsirkan dari sesuatu yang menjadi kekurangan orang tersebut.

Dengan kitab itulah (al-Qur’an) Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan-jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari kegelapan-kegelapan kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus” (QS al-Maaidah:16).

Ada satu mata yang sangat jarang sekali digunakan, yaitu mata hati (iman). Sesungguhnya mata hati sangatlah dekat dengan Tuhannya. Sehingga ia akan terhindar dari prasangka-prasangka buruk nan tercela.(Black Book Mr.Black .Perkara Hati dan Qolbu: 02:2017)

Saudari ku, muslimah sejati ku yang beriman, tiada yang salah dari sikap mu yang memilih untuk berhijab dan bercadar layaknya saat ini, hanya kami kaum lelaki yang keliru menafsirkannya.

Kalaulah seandainya kami mengetahui tentang keistimewaan yang ada pada diri mu itu, sungguh tiada waktu yang akan kami luangkan dan kami persiapkan di setiap sepertiga malam untuk berusaha kecuali semata hanya untuk memohon kepada Allah SWT. agar kami didekatkan dengan perempuan yang sholehah yang Allah SWT.ridhoi untuk kami halalkan. Saudari ku, muslimah sejati yang beriman, janganlah sesekali engkau ragu dengan keputusan mu. Berhijablah dengan niat karena mengharapkan ampunan dan Ridho Allah SWT. Berhijablah dengan maksud untuk menjaga diri mu dari segala yang mengundang zinah terhadap yang bukan mahkrom mu.
 
Tetaplah untuk berusaha. Berusaha menjaga diri bukan berusaha untuk menghindari celaan orang lain. Berusahalah untuk memantapkan iman bukan berusaha untuk meratapi cemooh orang lain. Dan berusahalah untuk selalu beribadat kepada Allah SWT. bukan berusaha untuk selalu mengeluh dan terus menangis mengadu dihapan Allah SWT. karena beralasan tidak sanggup dicemooh dan di cela. Sungguh Allah SWT. mengetahui apa yang tidak kita ketahui. Sungguh Allah SWT menguasai apa yang ada dilangit, dan apa yang ada di bumi. Wala haw la wala quwwata illa billah..

Tetaplah dengan pendirian mu. Semoga Allah SWT.senantiasa merindhoi perjuangan mu yang sedang berjuang melawan hawa nafsu. Perkara Cadar bukanlah suatu permaslaahan akibat larangan agama. Agam Idlam telah mengatur.serapih dan serinci-rincinya hingga kepada sehelai rambut untuk kaum perempuan dalam ketentuan menutup aurat. Ini  persoalan bagaimana cara menutup aurat yang baik dan benar (syari'at), dan kemudian ini hanya karena adat dan budaya masyarakat disekitar kita yang tidak terbiasa dengan pandangan tersebut padahal nenek moyang kita dahulu juga menggunakan cadar. Seandainya saja mereka perempuan lainnya (perempuan tidak berhijab dan tidak bercadar) hidup diantara masyarakat muslimah yang bercadar, tentu mereka yang bercadar juga akan merasa asing dengan satu diantara mereka yang tidak berhijab dan bercadar. Tetapi apakah mungkin mereka muslimah yang telah berusaha beramal sholeh, mendekatkan diri kepada Allah SWT. dan senantiasa berusaha menjauhi segala larangan Allah SWT dan rasulnya, akan bersikap mecela dan mencomooh perempuan yang tidak bercadar tersebut ? Ku rasakan Tidak mungkin dan sangatlah mustahil. Kerena Allah SWT. akan menjaga lisan-lisan hambanya yang senantiasa berdzikir serta mengucapkan kata-kalimat yang mendekatkan diri kehadapan Allah SWT. Insya Allah. 


Saudari Ku Seiman, Muslimah Sejati Ku , Yakinlah Usahamu Sampai

Semoga Allah SWT. senantiasa mencurahi rahmat dan hidayah-Nya kepada Kita Semua.

Aamiin Ya Rabbal ‘alamin
*Semoga Bermanfaat*.

 Hargailah Perempuan (lainnya) seperti engkau menghargai Ibu mu.
Karena jika tidak, Engkau termasuk orang yang kehilangan berkah dari nikmat diantara keistimewaan dan perbedaan.

_Pesan Emak_




Post a Comment

budayakan membaca hingga selesai dan tuntas. Diharapkan untuk memberikan komentar berupa pendapat, sanggahan, saran, dan nasihat dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan beradab agar tidak salah paham serta multi tafsir. Terimakasih sudah mengunjungi blog kami.

Previous Post Next Post