Pilgub |pilih-pilih Gang Untuk Bagi-bagi


"Lebih baik saya tidak memilih mas. Manisnyanya mulut mereka ketika kampanye, setelah terpilih batang hidungpun tak nampak."
Pernyataan seorang bapak-bapak ketika dipertanyakan kesiapan di pilgub nanti.

Yah,Pilgub sebentar lagi. Seluruh masyarakat kepri akan berdesak-desakan mengotak-atik media cetak maupun online untuk melihat,membaca,dan mendengar kabar berita cagub dan cawagub kepri.

Berbagai upaya telah diterapkan oleh pelaksana pemilu dan pengawas pemilu untuk menghindari perilaku curang, pengecut,dan licik yang sering kali terjadi dikala pemilu akan tiba. Dalam masa-masa tertentu timnya dikerahkan bak melepaskan anak panah dari busurnya untuk menusuk,mengancurkan,dan mematikan gerak langkah dan pikir mereka yaitu orang-orang yang memiliki hak memilih.

Di setiap gang-gang,banyak tu nanti bendera dan poster ini itu,segala warna ada,segala bentuk rupa-pun ada. Katanya sebagai tanda wilayah kekuasaan.semakin banyak bendera dan poster-poster atau spanduk atau baliho sampai menyamak dimata apalagi dijalan raya tu,wiiihhh warr biaass, pertanda suaranya besaRRRrrr
. Ya iyalah, hanya wilayah yang sudah dirasuki kesadarannya saja yang membiarkan bendera dan poster itu terpasang dan menerima sogooan.

Telentang telungkup pelaksana pemilu dan pengawas pemilu dengan lihainya memperhatikan setiap wilayah yang menjadi zona empuk sasaran calon.

Eh ternyata, cctv sebenarnya bukanlah kpu atau bawaslu, tetapi masyarakat itu sendiri.

Semakin diperkatat aturan,semakin pandai pelaku curang menutupinya dan kencari jalan lain yang tidak melanggar ketetapan. Kalau kata emak, canggihnya teknologi sekarang untuk menghindari,melawan,menangkap,dan mencegah penjahat, semakin pintar pula penjahat untuk terhindarnya agar tidak "keciduk" aksinya.

Emak yakin, para kandidat manusia yang diciptakan baik,namun mereka lupa untuk berbuat baik dihari itu. Maklum, terkadang kita sering tertawa mesra ketika sedang melanggar hukum dan tidak ketahuan, namun sedih minta ampun tuhan ketika sedang patah hati. 

Sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki hak untuk memilih, mengahayal sejenak sepertinya diperbolehkan. Ketika menerima sogooan suara dengan selembar kertas biru, maka saat itu juga akan ada jembatan,jalan,parit,trotoar,dan fasilitas umum lainnya yang retak ketika dia terpilih. Lalu menerima lagi dengan lembaran merah, maka disaat itu juga jembatan,jalan,parit,tortoar dan fasilitas umum lainnya akan ada yang pecah ketika dia terpilih.

Dalam hal ini, tidak ada yang bisa membantah bahwa politik membutuhkan biaya,minimal untuk membeli segelas air teh obeng ketika ia haus berkampanye atau bergerilya. Namun sudut pandang masyarakat tetaplah berbeda.

Sebenarnya, program membangun kesadaran masyarakat sudah sering dijalankan.seminar melulu saat ingin pemilihan. Anggaran cair sini cair sana. Diupah karena kerja politik ya kewajiban diberi dan haknya menerima. Optimis dengan usaha, sekarang bukan lagi membangun kesadaran individu masyarakat, tetapi membangun kekompakkan untuk sadar dilingkungan masyarakat.

Mau pakai plang? Atau spanduk? Yang bertuliskan "Kami Masyarakat Yang Tidak Menerima Bayaran dan sogooan dari Kandidat". Atau " Kami Akan Melaporkan Anda Kepihak Berwajib Jika Memberikan Bayaran, sembako atau Bentuk Lainnya Untuk Memilih Anda. PASTIKAN KAMI AKAN LAPOR!"  Atau "Kami Dari Masyarakat Akan Toleransi Dengan Silaturahmi Anda, Tetapi TIDAK dengan Uang Anda"
Sepertinya juga bagus dan menarik. 

Jangan lagi rayu masyarakat dengan sembako atau uang. Ini bukan soal banyaknya nominal atau menariknya barang yang mereka dapatkan melainkan karena memang mereka butuh itu. Dan bahkan, kandidat saja butuh duit dan sembako. Harus kita cerna, bagaimana mungkin kita dapat dikelabui dengan pemberian yang mereka sendiri juga butuh. Apakah ini yang dimaksud dengan "memberikan kepada masyarakat sesuai yang mereka butuh?" Sepetrtinya ini juga cara yang paling mudah dan strategis. Ooohhh tidak.ini keliru tuan.

Bersambung...
Nantilah kite lanjut lagi.

Post a Comment

budayakan membaca hingga selesai dan tuntas. Diharapkan untuk memberikan komentar berupa pendapat, sanggahan, saran, dan nasihat dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan beradab agar tidak salah paham serta multi tafsir. Terimakasih sudah mengunjungi blog kami.

Previous Post Next Post