Ketika Pemikiran Lafran Pane di Istirahatkan, kader HmI: ini zaman milenial

"dimana letak lutut? antara ubun-ubun dengan kening" _Pesan Emak_ Emak_ Tulisan bual-bual ini dibuat dalam rangka menyambut hari Pahlawan Nasional Republik Indonesia sekaligus mengenang kepahlawanan ayahanda Lafran Pane sebagai pemrakarsa sekaligus pendiri HMI

"dimana letak lutut? antara ubun-ubun dengan kening"

_Pesan Emak_

Tulisan bual-bual ini dibuat dalam rangka menyambut hari Pahlawan Nasional Republik Indonesia sekaligus mengenang kepahlawanan ayahanda Lafran Pane sebagai pemrakarsa sekaligus pendiri HMI

Salam,
Bismillahirrhmanirrohim,
 
Ketika Pemikiran besar Lafran Pane ingin di istirahatkan, bukan oleh lawan organisasi maupun lawan politiknya tetapi oleh kader-kadernya itu sendiri. masih sangat sempit rasanya jika masih harus terus membandingkan perjuangan ketika HMI pertama kali berdiri dengan HMI masa kini. masih sangat kerdil rasanya jika membandingkan semangat HMI masa lampau dengan semangat HMI masa kini yang katanya sudah keluar dari khittah perjuangan HMI.
 
"dengan situasi pergerakan dan perkembangan pemikiran kader HMI saat ini, kalau ingin ditambah bukan lagi 44 indikator, tetapi sudah menjadi 74 indikator saat ini yang menyebabkan kemunduran HMI". kata maswarkop sambil memegang mutsnya. yang sudah mulai lusuh dan tekopek.
 
malam, pagi, siang sore dan subuh ini, tidak ingin mengevaluasi pergerakan HMI se nusantara. terlalu jauh dan terlalu berlebihan dengan beragamnya corak dan kultur budaya HMI pada setiap cabang maupun komisariat yang ada. pada google trending, kita akan masih melihat HMI berada diangka grafik tertinggi saat dibadingkan dengan organisasi mahasiswa lainnya. sekilas dari data tersebut, HMI amsih sangat seksi dan menarik banyak perhatian. tetapi malam, pagi, siang, sore dan subuh ini, hanya sebatas untuk HMI cabang Tanjungpinang-Bintan.
 
"ada apa dengan mu kakanda dan ayunda? sehingga dirimu masih asing dirasakan oleh adinda-adinda mu saat ini"
"bagaimana kabar mu kanda dan ayunda? sehingga diri mu masih terlihat sakit oleh adinda-adinda mu saat ini"
"tidak kah terasa dalam hati mu kanda dan ayunda, betapa kehidupan HMI cabang Tanjungpinang-Bintan bak air yang tergenang pada kaleng-kaleng bekas minum yang terbuang? semakin lama semakin berlumut dan keruh. dalam jangka waktu dekat, sudah meninggalkan benih jentik-jentik yang menggelikan".
 
"tidakkah terlihat dimata mu kakanda dan ayunda pengurus cabang, betapa setiap kader HMI di komisariat masih menyimpan harapan besar untuk kemajuan HMI dari coretan tandatanganmu disurat kala itu?. disaksikan oleh khalayak ramai, kau coretkan garis berkelok di kertas penyerahan berkas tanggungjawab. sangat elit dan eksklusif"
 
"Lafran Pane tidak lagi bisa bangun seperti mu hari ini. Lafran Pane tidak lagi bisa berpikir seprti mu hari ini. Lafran Pane tidak lagi bisa berdiplomasi lagi seperti hari ini. tetapi Lafran Pane juga tidak beruforia seperti mu hari ini. Lafran Pane tidak mengeksklusifkan dirinya seperti mu hari ini. Lafran Pane juga tidak meng-elitkan dirinya seperti mu hari ini"
 
"makna seperti apa yang kau pahami tentang 'Proses'.? makna yang bagaimana yang kau pahami tentang 'pengabdian' ? dan makna yang bagaimana yang kau pahami tentang 'kedudukan dan jabatan'?''
 
kader-kader komisariat tidak lagi merasakan kekeluargaan dengan kedewasaan mu itu yang berlebihan. kader-kader komisariat tidak lagi merasakan kebermanfaatan dengan paham jabatan dan posisi mu yang kelewatan. kader-kader komisariat tidak lagi kebanggaan atas amanah yang telah engkau emban. silaturahmi pejabat engkau senangi, silaturahmi komisariat engkau jauhi. salam penjabat engkau sambut, salam komisariat wajah mu merengut. hubungan elit kau berdiplomasi, hubungan komisariat kau tepisi.
 
 
HMI dan KAHMI gelar Tasyakuran Sambut Gelar Pahlawan Nasional Tokoh Pendiri  HMI – NetKepri.com
Momentum Penyambutan Lafran Pane dinobatkan sebgaai pahalwan nasional 10 November 2017. https://netkepri.com/2017/11/hmi-dan-kahmi-gelar-tasyakuran-sambut-gelar-pahalwan-nasional-kepada-tokoh-pendiri-hmi/
 
 
 
momentum pelaksanaan upacara kepahalwanan perdana di sekretarian insan cita centre HMI Tanjungpinang-Bintan. kalau ndak bace, link dekat bawah ni.. https://ediputradionmrblack.blogspot.com/2020/05/pelaksanaan-upacara-hari-pahlawan.html
 
tidak satupun produk karya yang mampu dilahirkan kecuali buku sumbangan dan bantuan. rajin diri mu mencatat alumni yang siap membantu, rajin diri mu mencatat alumni-alumni yang siap didatangi, yang bisa di lobi dan yang bisa di ajak berkonstribusi. namun tak mampu mencoret sebait gagasan untuk mengembangkan perkaderan. sebaris ide untuk memperkuat pengkaderan.
 
ketika pemikrian besar Lafran Pane di istirahatkan.
ketika dan ketika....
 
sekejab, Tak jauh-jauh memulai, kita petik dari UU nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan. memberikan batasan  seseorang kedalam ranah dunia pemuda yakni 16 hingga 30 tahun. Walaupun ini bentuk klaim politik belaka, kita baca dan dengarkan sajalah dulu.
 
Nah, jika anda seorang pemuda berdasarkan rentang usia diatas maka anda harus melanjutkan bacaan ini hingga selesai. Tapi jika Anda orang tua, tinggalkan tulisan ini dan berbaringlah dengan lega nikmati kopi sambil makan lempeng sagu.
 
Terlalu panjang jika ingin menceritakan perjalanan sejarah gerakan kelompok pemuda, pemikiran hingga aktualisasi produk dari kelompok pemuda bagi bangsa ini. Jadi kita berbelok sedikit ke jalan lurus nan mulus yang sekarang menjadi semak rerumputan. Apa itu? Pikiran.
 
Klaim Pertama;
Kesadaran Pemuda, Pemuda yang Sadar.
Sebagai seseorang yang disebut-sebut sebagai kaum generasi emas, tuntutan pemuda pertama dan terakhir adalah Partisipasi dan konstribusinya bagi lingkungan. baik itu lingungan sosial, alam darat, alam laut maupun alam udara manfaat terakhir pemuda adalah lingkungan tidak merasa risih ketika ia hadir dan linkungan merasa kehilangan ketika ia pergi. Kalau sepatah kata  Sastropoetro “Partisipasi adalah keikutsertaan, peran serta atau keterlibatan yang berkaitan dengan keadaan lahiriahnya”
 
HMI, organisasi mahasiswa islam yang diprakarsai oleh Lafran Pane diikuti oleh serta tokoh lainnya sebagai pendiri HMI sejak 5 februari 1947 hingga hari ini masih dapat kita lihat keberadaannya dan kita rasakan pergerakanyya. sekilas berpikir rendah, padahal saat itu beberapa organisasi besar sudah berdiri bahkan berkuasa serta telah mendapatkan perhatian, sangat antuasias dari masyarakat Indonesia, bertentengkan pikiran-pikiran kritis dan jiwa pemberani dalam menyuarakan aspirasi masyarakat dan ikut melawan kekejaman jajahan fisik maupun politik saat itu kepada masyarakat seperti salah satu contoh ialah organisasi Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY). walaupun sebagian narasi menyampaikan bahwa PMY tidak dalam bergerak dan berhimpun tidak mendahulukan kepentingan umum, terlepas dari sejarahnya pergerakan PMY, yang jelas PMY lahir di tengah-tengah gejolak pemerintah dan masyarakat.
 
apa sulitnya bagi Lafran Pane serta tokoh lainnya untuk meneruskan perjuangan PMY dengan semangat dan pemikirannya ketimbang harus membentuk organisasi baru. dengan wadah ayng telah ada, tampak lebih mudah dalam menjalankan peran kepemudaannya sebagai seorang mahasiswa islam untuk menyuarakan dan meneruskan perjuangan para pahlawan bagi rakyat dan bangsa Indonesia. namun Lafran Pane memiliki pemahaman yang berbeda. beda pemahaman tersebut menjadikan ia memiliki tujuan yang berbeda pula dari organisasi lainnya yakni pertama, adanya organisasi mahasiswa islam dan kedua, adanya organisasi mahasiswa islam yang menjalankan nilai-nilai keislaman-keindonesiaan.
 
paham ini tidak kita kaitkan dengan tujuan berdirinya HMI. karena secara kepribadian, Lafran Pane terlebih dahulu ingin menumbuhkan dan mengokohkan individual setiap mahasiswa Islam saat itu. dengan berbagai gelutan pendapat dan dinamika, singkatnya berdirilah satu organisasi mahasiswa islam yakniHimpunan Mahasiswa Islam.
 
Klaim Kedua;
Kemauan Pemuda, Pemuda yang Mau.
memang terkadang ada benarnya ketika sebuah kemauan tidak dapat diotak atik oleh sesiapapun kecuali dirinya sendiri. sehingga muncul bahasa-bahasa arogansi "jangan paksa kemauan saya". "kemauan itu tidak bisa dipaksa" "kemauan itu lahir dari hati nurani". namun boleh kita pahami sejak kalimat berikut ini "Tiada Kemauan jika Tanpa adanya Kesadaran ".
 
sebagai organisasi kemahasiswaan yang menghimpun pemuda-pemuda unggul, beberapa kader HMI saat ini kerap kali merujuk pemikiran Larfan Pane sebagai pedoman untuk perubahan atas dirinya.
 
mengingat ketika fase awal konsolidasi pembentukan HMI, Lafran Pane tampak kesulitan dalam merangkul mahasiswa lainnya untuk ikut mendirikan sebuah organisasi mahasiswa islam. cerita ini bisa kita ikuti alurnya didalam buku Sejarah Berdirinya HMI oleh Prof.Dr. H. Agussalim Sitompul. teman-teman juga dpat temui perjalan HMI didalam disertasi yang ditulis oleh Asgussalim Sitompul.
 
kesadaran Lafran Pane saat itu terhadap keterbutuhan sebuah pemikiran mahasiswa islam yang terstruktur dan bergerak dinamis sebagai harapannya, menjadikan setiap pemikiran ini sebagai tolak ukur berhasil tidaknya perjuangan pemuda islam saat itu. 
nah, maka jika saat itu tidak ada kemauan dari Lafran Pane yang mendapatkan beberapa penolakan dari mahasiswa islam lainnya, apakah HMI akan berdiri?
 
mudah saja bagi kelompok mahasiswa-mahasiswa islam saat itu jika ingin menyampaiakan "kemauan saya maunya tidak mau". setelah itu menyebabkan Lafran Pane beranjak dari forum sebelumnya yang dihadiri PMY dan pemuda islam lainnya berpindah keruangan kelas kecil ayng terdiri dari beberapa orang pemdua/i islam dan mendadak mendirikan HMI didalam lokal tersebut. dengan mudah, bisa saja pemuda/i islam didalam lokal saat itu jika ingin mengatakan "apa-apaan pakai paksa ni. tak maulah" ."suka tidak suka, mau tidak mau,HMI berdiri.semua kebutuhan sudah dipersiapkan"... pemuda/i islam menjawab lagi "terserah kamulah.siapa suruh menyiapkan itu".
 
apa yang akan kita lakukan jika kita dalah orang yang berada posisi Lafran Pane saat itu?
merajuk lalu pergi?
atau membentak meja dan kemudian mencela?
 
jika demikian, mungkin HmI tidak akan pernah berdiri. dan jikapun berdiri, tidak akan besar seperti saat ini. lalu pertanyaannya ialah, mengapa Lafran Pane tetap kekeh ingin mendirikan organisasi mahasiswa islam sedangkan saat itu beberapa kali mendapatkan penolakan dari pemuda islam lainnya?
secara naluriah, Lafran Pane menunjukkan kemauannya untuk mau mendirikan organisasi mahasiswa Islam atas dasar kesadaran dirinya sendiri bukan paksaan maupun dorongan politik dari pihak lainnya.
 
Klaim Ketiga;
Usaha Pemuda, Pemuda yang Berusaha.
tepat pada 14 Rabiul Awal 1366 H bertepatan dengan tanggal 5 Februari 1947, berdirilah satu organisasi bagi mahasiswa islam yakni Himpunan Mahasiswa Islam yang kita kenal dan tempat kita berkiprah saat ini. sampai disini, upaya Lafran Pane sudah dapat titik terangnya. tidak sia-sia saat itu bertahan dengan pikiran dan semangatnya yang sangat bernilai sangat intelek. (anggap saja begitu bahasanya eee)
 
tidak ada kekeliruan menurut Lafran Pane atas tindakan dan keputusannya itu. tidak pula ada kebingungan apa yang harus ia beserta teman-teman lainnya lakukan terhadap HMI yang sudah didirikan itu. dan tidak pula muluk-muluk cara berfikir yang tidak tinggi ekspektasinya. serta tidak pula berfantasi dengan apa yang ia harapkan dari adanya organisasi mahasiswa Islam ini.
 
sekilas bisa dipandang sesederhana itu ternyata mendirikan sebuah organisasi. iya,,, kalau yang dipandang itu adalah alur berdirinya HMI, sangat mudah dan cukup simpel. tetapi jika yang kita pandang adalah alur berpikirnya Lafran Pane untuk mendirikan HMI , pusing mungkin tidak tapi pening iya. itulah yang menjadikan Lafran Pane diaku sebagai seorang konseptor dan ahli dalam eksekutor. mengapa? sederhana, karena HMI lahir atas dasar sebuah pemikiran yang sadar dan kritis, idealis, berpinsip, dan tersitematis. sehingga dapat kita bayangkan bahwa Lafran Pane telah memprediksi dengan akalnya bagaimana dan apa yang harus HMI lakukan untuk masyarakat dan bangsa saat itu. 
 
keperluan berdirinya HMI karena keterbutuhan moralitas bukan organisatoris. sehingga wajar saja jika disaat itu dalam mereikrut kader-kader baru HMI, tidak adanya melalui training-training yang kita kenal saat ini seperti basic training. dan untuk meningkatkan kualiats kader HMI, tidak kita temukana danya intermediate training dan advance training, senior course dan training lainnya. berbeda dengan sekarang, situasi masyarakat dan agama tidak segelut saat Lafran Pane mendirikan HMI. hanya saja saat ini, dengan kondisi politik yang sudah demokratis, masyarakat yang terbebas dari aksi sosialis dan mengupayakan solidaritas, justru menjadikan cara berpikir yang semakin rumit.
 
Jika dulu DN.Aidit ingin membubarkan HMI karena rumit mengurusi HMI yang tidak gentar dengan ancaman politik negara dan politik partai saat itu, saat ini HMI ingin dibubarkan karena rumit pemikriannya sehingga tidak usai dalam satu langkah menyelesaikan persoalan internal HMI dan tidak sehelai benang yang ingin ditarik dari banyaknya persoalan internal HMI.

banyak yang dari kita baik itu dikomisariat atau di cabang yang hanya berfokus kepada perkaderan HMI namun sering menganggap remeh terhadap Pengkaderan HMI. Padahal pengkaderan HMI dapat terjalankan apabila dilaksanakannya Pengkaderan HMI yang baik dan tidak menodai. sehingga selayaknya memang harus sudah bisa memisahkan serta tidak meninggalkan perkaderan HMI pada tahap pereikrutan dan perkaderan HMI pada tahap pemantapan organisatoris kader. tidak sama, dan tidak pula disamakan.

tersiratnya, Lafran Pane beserta tokoh-tokoh pendiri HMI hanya ingin kader HMI spenerus saat ini tetaplah kepada kekokohan pendiriannya.

Sekian lah dulu bual-bualnya. petang nanti kite bual lagi ee.

Bahagia HMI Jayalah KOHATI. Yakin Usaha Sampai

Billahitaufiq Wal Hidayah

selamat hari Pahlawan Nasional Republik Indonesia

Post a Comment

budayakan membaca hingga selesai dan tuntas. Diharapkan untuk memberikan komentar berupa pendapat, sanggahan, saran, dan nasihat dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan beradab agar tidak salah paham serta multi tafsir. Terimakasih sudah mengunjungi blog kami.

Previous Post Next Post