Saat "Digital" Menampakkan Sisi Gelapnya

"kabel salah sambung bisa konslet. Pikiran salah sambung bisa meleset"
_Pesan Emak_


KONDISI MASYARAKAT
E-Blog |Bualan Kosong hari ini : tidak perlu analisa terlalu dalam hanya untuk mengetahui mengapa ayam bakar itu enak. PENGANTAR:
Bualan ini sekedar menambahkan bumbu-bumbu pemanis dengan keadaan saat ini yang serba ketergantungan dan serba pemaksaan. Untuk kepraktisan berupaya membunuh keproduktifan.  
Di era modern ini, kehidupan masyarakat didampingi erat dengan perkembangan teknologi. kampanye Revolusi Industri 4.0 oleh pemerintah seakan-akan memaksakan masyarakat dari semua golongan baik dewasa, remaja, anak-anak bahkan sesepuh sekalipun harus melek teknologi. tidak hanya bagi kehihidupan pribadi, hal ini juga berlaku bagi pelayanan pemerintah, swasta, pekerjaan, transaksi, pendidikan dan beberapa aktivitas masyarakat lainnya.
penting untuk kita sadari bersama, bencana korona yang melandai dunia dan khususnya Indonesia sejak 2020, memunculkan satu pertanyaan besar ketika beberapa aktivitas sosial masyarakat secara tatap muka dibatasi dan digantikan dengan aktivitas online. Gencar sejak tahun 2017, Indonesia dapat kita katakan kualahan untuk "memaksa" masyarakat agar siap menggantikan aktivitas ofline menjadi online. sehingga pada tahun 2020 menjadi momentum yang tepat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk konsep industri 4.0 ini dapat diberlakukan secara suka maupun tidak suka oleh seluruh lapisan masyarakat. dan benar saja, dari aspek pendidikan, keagamaan, pekerjaan, transaksi, aktivitas-aktivitas kemasyarakatan hingga jual beli melalui jaringan sosial atau digital. Tidak cukup disitu, demi demi program tersebut terlaksana, hingga harus mengeluarkan peraturan khusu bagi masyarakat.
dasyatnya lagi, jika rekan-rekan mengetahi bersama, hingga kepada aktivitas pernihanpun ada yang dilaksanakan secara digital. perusahaan-perusahaan besar memegang kendali gerak masyarakat melalui sistem digtial tersebut.
SISI GELAP DIGITAL
Konsep Revolusi Industri 4.0 pertama kali digunakan di publik salam pameran industri Hannover Messe di kota Hannover, Jerman pada tahun 2011. Perkembangan Revolusi Industri 4.0 dimulai pada tahun 2016 dengan ditandai dengan adanya digital ekonomi, big data, IoT, robotic, cloud sistem yang semua aktivitasnya berbasis teknologi hingga sekarang. (finanace.detik.com:2022)
Baca Juga selengkapnya: https://creaseid.wordpress.com/2019/11/28/aku-lupa-dan-pejabat-ku-durhaka/
kita sederhanakan dengan kebutuhan yang tidak kalah penting yang saat ini secara tidak sadar kita masuk keadalam perangkap digital, yaitu komunikasi, informasi dan uang. sebagian orang bisa saja mengatkan bahwa saat ini komunukasi digital merupakan perkembangan zaman yang patut diapresiasi. informasi digital adalah bagian dari perubahan konsep kemajuan yang patut didukung. dan uang digital suatu inovasi yang harus diikuti. namun perlu pula untuk kita pertimbangkan sebagai bentuk antisipasi darut bencana digitalisasi tersebut. Hanya sebentar mati PLN, saat itu batre hp anda lobet, beras baru dicolok, batre laptop tinggal sedikit, WiFi baru nyala, apa yang dirasakan? Wkwkwk

Apa yang tidak mungkin?
ketika sekarang tidak ada lagi yang menulis menggunakan kulit, akses tidak lagi dipersulit dan inovasi digital semakin bangkit, kedepannya tidak ada lagi yang beraktivitas menggunakan fisik. 
namun, hanya dengan satu tombol untuk MEMATIKAN LISTRIK & JARINGAN: dan saat itu pula;
1. data dokumen anda
2. uang anda
3. Pekerjaan anda
4. komunikasi anda
5. Informasi anda
6. Kendaraan anda
7. rumah anda
8. android anda
9. kebutuhan pokok anda
10. Rumah sakit
11. Pelayanan
12. Lalu lintas
13. Penerangan
14.  Dll

~TIDAK DAPAT anda AKSES~.
Dan saat itu pula manusia kalang kabut ketakutan dan khawatir lebih parah dari bencana korona. Ini sisi gelap yang harus diwaspadai dari digitalisasi.
Skenarionya adalah, pada masa kelam itu pula mereka datang bak pahlawan yang menjadi juru penyelamat. Dengan tawaran solusi dengan gaung eksistensi.
Cepat atau lambat, jika masih adanya ketidak sadaran kita sebagai masyarakat sasaran digital akan merasakan kondisi dimana untuk mendapatkan air harus menggali, pula gbpergi berjalan kaki, menyablon kertas, lampu obor, kayu bakar, dll kembali digunakan baik dalam waktu sesaat maupun jangka panjang. Keadaan kelam Korona harusnya membuka kesadaran kita bersama betapa kejamnya rayuan teknologi jika tidak mampu mengendalikan diri.
Awas !!! "Tombol Merah"  Dipegang Ring 1. Sekali pencet ️, kelar hidup anda. Maka, kurangi ketergantungan dan rayuan dari kemudahan teknologi.
sistem komunikasi dan informasi masyarakat saat ini dipermudah dengan adanya aplikasi, layanan, dan android yang cukup dengan satu jari dan didukung sinyal yang kuat, semua yang diinginkan dapat dengan mudah terkabulkan. data-data disimpan didalam memori digital, keuangan, pekerjaan, dokumentasi, pendidikan, akses dan lain sebagainya hanya cukup dengan satu card memori dan satu akun online yang dapat dimiliki oleh masyarakat.
yap memang benar mungkin ini adalah kemajuan masyarakat. sanking tidak cukupnya kemajuan, masyarakat berlomba-lomba menciptakan teknologi secanggih dan semudah mungkin untuk diberikan pelayanan kepada orang lain. (Cukup sekian pwngantatnya. Lanjutlah berpikir*)
Pendawai : Dion 

Post a Comment

budayakan membaca hingga selesai dan tuntas. Diharapkan untuk memberikan komentar berupa pendapat, sanggahan, saran, dan nasihat dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan beradab agar tidak salah paham serta multi tafsir. Terimakasih sudah mengunjungi blog kami.

Previous Post Next Post