Sultan Huzrin Hood : Kembalikan Marwah Bangsa Melayu



E-Blog,tanjungpinang,kepri| sejarah merupakan kejadian masa lalu yang sudah terjadi yang memiliki nilai-nilai keistimewaan untuk diingat ataupun dibadikan oleh penerusnya. Sebagaimana pula tentang sejarah kesultanan Bintan, Kepulauan Riau.

Lembaga Kesultanan Bintan Darul Masyhur adalah satu lembaga yang dibentuk dengan salah satu tujuan yakni menyelamatkan garis sejarah kesultanan Melayu.

Lembaga Kesultanan ini dipimpin oleh Sultan Huzrin Hood yang merupakan Sultan dari lembaga Kesultanan Bintan Darul Masyhur.

Dalam upaya untuk memberikan pemahaman kepada umat Islam khususnya masyarakat di Kepulauan Riau (Kepri) tentang sejarah luhur dari Kesultanan Bintan sebagai ibu dari kesultanan Melayu Raya, Kesultanan Bintan Darul Masyhur dalam waktu dekat ini akan melaksanakan kegiatan forum diskusi ilmiah tentang sejarah  kesultanan Bintan.

Sultan Huzrin Hood atau yang biasa juga dikenal sebagai Dato' Huzrin Hood ini menyebutkan Bintan merupakan asal muasal kesultanan Melayu.


"bahwa jejak kesultanan Melayu berasal dari Bintan dan kejayaan bangsa Melayu era dulu tak lepas dari peranan kaum Melayu di Bentan. Maka dari situ kesadaran bahwa 'adat basandi syara', syara' basandi Kitabullah' akan bisa kembali dipegang teguh oleh umat Islam di Bintan dan sekitarnya." Tutur Sultan Huzrin Hood (12/11/2022).

Sultan Huzrin Hood

Menurut Sultan Huzrin Hood, masyarakat harus memiliki peran tersendiri didalam memahami perjalanan sejarah kesultanan Bintan tersebut dan menyongsong masa depan.kegiatan inipun terbuka secara meluas bagi masyarakat Kepri lebih khusus bagi tokoh-tokoh pemuda dan aktivis Kepri.

"Peranan masyarakat sangat diharapkan memahami sejarah kesultanan Bintan untuk mengembalikan lagi marwah bangsa Melayu, karena kini penjajahan belumlah selesai. Kami mengajak secara terbuka bagi seluruh masyarakat Kepri untuk hadir didalam agenda tersebut. Terutama tokoh-tokoh pemuda dan aktivis kepri."

Ia juga mememberikan penegasan gagasan bagi masyarakat Melayu untuk bersatu mengembalikan Marwah bangsa Melayu untuk kembali menegakkan rukun-rukun Islam.

"Jalan menuju ke sana (Marwah) adalah dengan menegakkan kembali rukun Zakat (mal) agar ketaatan umat Islam di Bintan melaksanakan dan menegakkan Zakat berlandaskan Al Quran dan Sunnah, sebagai pondasi tegaknya Kesultanan Bintan. Karena Kesultanan Bintan sebagai wadah untuk mengembalikan kembali adat basandi syara', dan syara' basandi Kitabullah. Dan itu bisa dimulai dengan mengambalilan lagi Rukun Zakat, sebagaimana perintah dalam Al Quran." Tegasnya.

Untuk memperkuat diskusi forum ilmiah yang akan dilaksanakan di Auditorium kampus UMRAH Dompak pada Jum'at 25 November 2022 mendatang, Sultan Huzrin Hood melalui lembaga keseultannya telah mempersiapkan narasumber atau pembicara yang berkompenten dibidangnya. Diantaranya Dato' Seri Perdana Rida K. liamsi (sejarawan Melayu), Ustad Umat Azmon dari Kuala Lumpur dan Irawan Santoso Shiddiq (cendikiawan muslim Jakarta dan juga mantan Aktivis HMI Badan koordinasi Sumatera Utara).

Selain itu turut mengundang Dato' Abdurrahman Syarif sebagai pemberi kata sambutan dan Raja Malik Hafrizal selaku moderator. Sedang Sultan Huzrin Hood sendiri sebagai Keynote speaker didalam acara tersebut. (*)

Pendawai : Dion

Post a Comment

budayakan membaca hingga selesai dan tuntas. Diharapkan untuk memberikan komentar berupa pendapat, sanggahan, saran, dan nasihat dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan beradab agar tidak salah paham serta multi tafsir. Terimakasih sudah mengunjungi blog kami.

Previous Post Next Post