Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
KOMISARIAT FISIP UMRAH
Belakangan ini, berbagai macam pertanyaan dari kalangan mahasiswa mulai
bermunculan. Mempertanyakan tentang aktivitas, tujuan, pergerakan,
karakter, dan sifat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Bahkan
pertanyaan-pertanyaan yang dianggap sedikit nyeleneh-pun sering kali
dipertanyakan contoh seperti, apa Mazhab HMI, kemana Kiblat HMI, apa
Landasan pergerakan/Kitab HMI dan lain sebagainya hingga mempertanyakan
tentang ideologi HMI.
Insya Allah izinkan kami untuk menyampaikan sedidkit uraian dan
penjelasan pengantar kepada teman-teman sekalian. Semoga Allah SWT.
senantiasa melindungi lisan kami agar senantiasa beriman kepada Allah
SWT.Aamiin.
HMI pada dasarnya tidak "mengenal" istilah Mazhab. Mahasiswa/i islam
yang ingin menjadi kader/anggota HMI tidak ditentukan wajib
memegang/berpegang pada salah satu dari 4 (empat) mazhab seperti mana
yang kita ketahui/kenal selama ini. Diluar dari pada ketentuan
konstitusi dan administrasi HMI , syarat menjadi anggota/kader
HMI ialah mahasiswa/i yang beriman kepada Allah SWT., Beriman Kepada
Kitab Suci Al-Qur'an, dan menyakini Nabi Muhammad SAW. adalah nabi
utusan Allah SWT. yang terakhir.
Ini bermaksud bahwa HMI tidak membedakan maupun memperlakukankan secara
khusus dan istimewa terhadap suatu mazhab yang dimiliki oleh
kader/anggotanya ataupun calon kader HMI. Seperti mazhab Imam Hanafi,
Imam Maliki, Imam Hambali, dan Imam Syafi'i. Mereka (mahasiswa/i islam)
yang berbeda mazhab tidak ada larangannya untuk menjadi kader/anggota
HMI. Bahkan di Indonesia sendiri kita juga mengenal dengan istilah
"Kiblat" Muhamadiyah dan "kiblat" Nahdatul Ulama yang sudah lama dan
lebih dulu hidup dilingkungan masyarakat yang sebenarnya juga merupakan
sebuah organisasi kemasyarakatan yang didirikan oleh ulama-ulama
Indonesia.
"lebel" ini sudah dianggap biasa dilingkungan masyarakat Indonesia
karena banyaknya masyarakat yang merunut kepada 2 (dua) organisasi
masyarakat islam tersebut. "Kamu muhammadiyah ya?" "kamu NU ya?" "kamu gak boleh bergabung disini. kita berbeda"
. sekana-akan Muhammadiyah dan NU adalah mazhab dan kiblatnya
masyarakat Indonesia yang menjadi pemisah baik itu perilaku sosial,
ritual dan ibadah dan lain sebagainya. Ini yang perlu kita garis bawahi.
Jika-pun benar demikian, dengan dukungan ribuan jumlah kader HMI yang
tersebar melalui lebih kurang 212 cabang diseluruh Nusantara, jika
berbicara keseharusan maka HMI sudah pantas mendapatkan lebel "kiblat
dan mazhabnya" pergerakan mahasiswa/i islam yang ada diseluruh Perguruan
Tinggi Negeri mapun Swasta di seluruh Indonesia. lalu mengapa HMI tidak
pernah mendeklarasikan lebel tersebut baik itu kepada kader-kader HMI
maupun kepublik mahasiswa/i Islam?
Pemahaman dan anggapan seperti ini sudah lama dipertanyakan oleh
mahasiswa/i Islam diluar sana bahkan oleh kader-kader HMI itu sendiri.
Tetapi ini bukanlah tujuan dari berdirinya HMI di Indonesia. HMI hadir
bukan untuk menjadi saingan ataupun tandingan dari 2 (dua) organisasi
masyarakat islam tersebut. Jika hanya sekedar untuk menjadi "Kiblat"
pergerakan mahasiswa/i Islam, maka hari ini HMI dikatakan sudah
berhasil. Namun sebenarnya, HMI ada untuk membina, membimbing, dan
menghimpun mahasiswa/i yang beragama islam. Yang mencakupi kategori
kemampuan sosial-politik, akademis, ke-Agamaan, ke-Indonesiaan,
ke-Bhinekaan, budaya, adat-istiadat, dan pola pikir mahasiswa/i islam.
Sering kali juga dipertanyakan "kenapa kader HMI kalau rapat tidak
ada sekatan antara laki dan perempuan?". "katanya organisasi Islam, lalu
mengapa masih ada perempuannya yang berpakaian ketat, memakai lefis,
jilbabnya separuh dada tidak menjulur, masih ada yang berboncengan
antara laki dan perempuan? dan masih ada yang tidak sholat?" "bukannya
itu tidak baik"?
mungkin teman-teman pernah mengalami atau mendapatkan
pertanyaan-pertanyaan seperti pertanyaan diatas. Sebagaimana yang
termakhtub didalam sejarah berdirinya HMI bahwa tujuan awal berdiirnya
HMI salah satu diantaranya untuk meninggikan derajat masyarakat
Indonesia khususnya masyarakat Indonesia yang beragama Islam. Secara
akal sehat dan logika sederhanya, jika masyarakat islam di Indonesia
sudah tinggi derajatnya, lalu untuk apa lagi adanya HMI? sama halnya
dengan jika mahasiswa/i Islam disetiap Perguruan Tinggi Negeri maupun
Swasta yang ada di Indonesia sudah berperilaku baik, sudah sholeh dan
sholeha dan cerdas serta berpengalaman ilmu dan manajemen, maka untuk
apa lagi adanya HMI? Nah, maka dari pada itu sebenarnya disinilah letak
peran, fungsi serta tanggungjawab besar HMI sebagai organisasi mahasiswa
Islam. Membimbing, membina dan menghimpun mahasiswa/i Islam agar kelak
menjadi kader umat dan kader bangsa.
perlu kita sadari bahwa HMI tidak menuntut kader-kadernya untuk berbuat
sesuai dengan keinginan HMI. Berubah perilaku, sikap, sifat dan pakaian
seperti keinginan HMI. Namun lebih kepada kemurnian dan kesucian niat,
tekad, dan usaha kader HMI itu sendiri sesuai dengan kebutuhan dan
kesanggupannya masing-masing.
Dengan mudah akan kita dapatkan berbagai macam mazhab yang ada di HMI, cara beribadah, bersosial, pemahaman dan paham, serta pola pikir dan pergerakan yang sedikit berbeda dengan mahasiswa/i yang tergabung di organisasi lainnya. HMI juga dianggap organisasi liberal, komunis, kapitalis, teroris, dan anggapan ektreem lainnya. Tapi semua itu hanyalah anggapan dan tuduhan semata. Karena sejak berdirinya HMI hingga hari ini, tidak ada satu-pun pihak yang dapat membuktikan anggapan tersebut. mengapa demikian ? ini karena HMI bergerak atas dasar Al-qur'an dan Al-Hadits, UUD 1945, Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika. HMI menampung semua kalangan mahasiswa/i Islam. Teman-teman juga akan menemui kader-kader HMI ada yang bersujud dan ada pula "telentang telungkup".
Aneh? iya sedikit aneh. Namun ini-lah bagian dari kelebihan dan kekurangan HMI dipandangan publik dan keanehan ini adalah suatu keistimewaan yang membawa HMI tetap berdiri tegap hingga saat ini. Ingin mengetahui bagaimana sebenarnya HMI? pergerakan HMI? Pola Pikir kader HMI? sebelum kita memutuskan dan menyimpulkan tentang HMI, maka jalannya ialah dengan melibatkan diri dan terlibat didalam proses-proses HMI secara perlahan dan dinamis. Sekedar tambahan Informasi, Pada tahun 2017 pencetus sekaligus pendiri HMI dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu ayahanda Lafran Pane.(***)
Yang benar datangnya dari Allah SWT. yang salah datangnya dari diri kami pribadi. Terkurang dan lebih kami mohon maaf dan terimaksih atas perhatiannya.
Dengan mudah akan kita dapatkan berbagai macam mazhab yang ada di HMI, cara beribadah, bersosial, pemahaman dan paham, serta pola pikir dan pergerakan yang sedikit berbeda dengan mahasiswa/i yang tergabung di organisasi lainnya. HMI juga dianggap organisasi liberal, komunis, kapitalis, teroris, dan anggapan ektreem lainnya. Tapi semua itu hanyalah anggapan dan tuduhan semata. Karena sejak berdirinya HMI hingga hari ini, tidak ada satu-pun pihak yang dapat membuktikan anggapan tersebut. mengapa demikian ? ini karena HMI bergerak atas dasar Al-qur'an dan Al-Hadits, UUD 1945, Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika. HMI menampung semua kalangan mahasiswa/i Islam. Teman-teman juga akan menemui kader-kader HMI ada yang bersujud dan ada pula "telentang telungkup".
Aneh? iya sedikit aneh. Namun ini-lah bagian dari kelebihan dan kekurangan HMI dipandangan publik dan keanehan ini adalah suatu keistimewaan yang membawa HMI tetap berdiri tegap hingga saat ini. Ingin mengetahui bagaimana sebenarnya HMI? pergerakan HMI? Pola Pikir kader HMI? sebelum kita memutuskan dan menyimpulkan tentang HMI, maka jalannya ialah dengan melibatkan diri dan terlibat didalam proses-proses HMI secara perlahan dan dinamis. Sekedar tambahan Informasi, Pada tahun 2017 pencetus sekaligus pendiri HMI dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu ayahanda Lafran Pane.(***)
Yang benar datangnya dari Allah SWT. yang salah datangnya dari diri kami pribadi. Terkurang dan lebih kami mohon maaf dan terimaksih atas perhatiannya.
Billahitaufiq Wal Hidayah
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
"Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan
islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang
diridhoi Allah SWT."
Bahagia HMI
Jayalah KOHATI
YAKIN USAHA SAMPAI